Report Jum’at Berkah IKASMIN-SS: 03 Oktober 2025

·

·

,

Di setiap Jum’at, ada getar doa yang berbeda. Ada rindu akan keberkahan, ada harap agar rezeki yang dimiliki bisa menyentuh hati sesama. Siang ini, Jum’at 03 Oktober 2025 langit Makassar menyaksikan bagaimana semangat kebersamaan kembali bersemi lewat Program Jum’at Berkah yang digagas oleh Ikatan Saudagar Minangkabau Sapayuang Sulawesi Selatan (IKASMIN-SS).

Program ini bukan sekadar agenda, melainkan denyut nadi solidaritas yang terus berulang, menjadi jembatan antara dermawan dan mereka yang membutuhkan. Pada edisi Jum’at 03 Oktober 2025, sebanyak 405 Pax berhasil terkumpul. Angka itu bukan hanya hitungan logistik, melainkan 405 suluh persaudaraan, 405 senyum yang terbit, dan 405 doa yang terlantun dari hati penerima manfaat.

Aliran donasi hadir dari berbagai penjuru, menunjukkan bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya. Dari internal keluarga besar IKM Sapayuang, dukungan mengalir deras. Ketua I IKM Sapayuang, Afrizal Pono Sutan, ikut ambil bagian bersama Presiden Rumah Makan 17 Provinsi, General Manager Restoran Sederhana, dan Dewan Komite Etik & Pengawasan IKASMIN-SS, Kol. Inf. Indra Kurnia., S.Sos., M.Si. Tak ketinggalan, para Saudagar Minangkabau Sapayuang yang telah lama menjadi tulang punggung kuliner Padang di Makassar, ikut menyalurkan rezekinya dengan penuh keikhlasan.

Sinergi ini semakin kokoh dengan hadirnya kontribusi dari pihak eksternal. Dr. Andi Hasanuddin, S.H., M.H., Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Tana Toraja, serta Andi Sri Rahayu Usmi, Ketua APDESI Sulsel, memberikan dukungan yang meneguhkan langkah. Dan di balik tabir, ada pula dermawan yang memilih bersedekah dalam sunyi, menyebut dirinya hanya sebagai “Hamba Allah”. Meski tak menyebut nama, jejak kebaikan mereka terpatri jelas dalam doa dan syukur yang terucap.

Kolaborasi nyata itu kemudian diwujudkan oleh para anggota IKASMIN-SS yang bergerak di bidang kuliner, khususnya Rumah Makan Padang. Mereka bukan sekadar pedagang makanan, tetapi juga penyalur keberkahan. Sepuluh unit usaha kuliner bahu-membahu, membagi produksi, menyiapkan hidangan, dan melaporkan kepada Tim Jum’at Berkah dengan koordinasi yang rapi. Setiap dos nasi seakan bercerita tentang kerja sama, tentang cinta tanah rantau, dan tentang ketulusan yang tiada batas.

Rincian kontribusi penyediaan nasi dos:

  1. RM. Jhaso Mande (Romil) – 40 Pax
  2. RM. Bungo Tanjuang (Jefri) – 40 Pax
  3. RM. Cinta Minang Batua (Sol) – 40 Pax
  4. RM. Jhaso Bundo Sunu (Afrizal) – 40 Pax
  5. RM. Tanjung Raya (Syahrul) – 40 Pax
  6. RM. Minang Permai (Indra) – 40 Pax
  7. RM. Tarang – Presiden 17 Provinsi – 40 Pax
  8. RM. Balai Gadang (Sopyan) – 40 Pax
  9. RM. Pondok Minang Terong – 45 Pax
  10. RM. Cahaya Minang (Avon) – 40 Pax

Total: 405 nasi dos. Empat ratus lima rasa syukur. Empat ratus lima senyum yang tumbuh. Empat ratus lima doa yang kembali naik ke langit.

Di tangan-tangan penerima manfaat, nasi itu menjadi pengikat silaturahmi. Bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menghangatkan hati. Inilah wajah sejati dari IKASMIN-SS: organisasi yang tidak hanya menjadi payung bagi para saudagar Minangkabau, tetapi juga penyejuk hati bagi masyarakat yang merasakan manfaatnya.

Ketua Umum IKASMIN-SSSauki Mangkuto Sutan dalam pernyataannya menegaskan:

“Program Jum’at Berkah adalah denyut sosial organisasi kita. Ini bukan sekadar berbagi nasi, tetapi menghadirkan kepedulian, berbagi doa, dan berbagi kehidupan. Selama semangat kebersamaan ini terus kita rawat, maka IKASMIN-SS akan selalu menjadi ladang pahala dan cahaya bagi saudara-saudara kita. Basamo Kito Bisa.”

Program Jum’at Berkah bukan sekadar kegiatan karitatif, melainkan budaya berbagi yang ingin diwariskan. Ia lahir dari filosofi Minangkabau: barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, (yang berat dipikul bersama, yang ringan dijinjing bersama.)

Maka, selama semangat itu masih berdenyut, Jum’at Berkah akan terus hadir, menyalurkan kebaikan tanpa henti. Karena bagi IKASMIN-SS, berbagi bukan tentang berapa banyak yang diberikan, melainkan seberapa dalam cinta dan kebersamaan itu mengalir.

Basamo Kito Bisa.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *